Tak Masuk Semi Final, Kontingen MMQ Kota Bekasi Tetap Semangat

Kontributor Oleh : kotabekasi pada tanggal Selasa,17 April 2018

image

Pelabuhan Ratu (INMAS Kota Bekasi)

Kabar pahit untuk Kontingen Musabaqoh Menulis Makalah Al Quran (MMQ) Kota Bekasi. Dua orang Kontingen asal Kota Bekasi Hendriyan Rayhan dan Siti Lutfiyah Rahmani terpaksa gigit jari dan kecewa lantaran keduanya tak mampu menembus semi Final dalam MMQ tingkat Provinsi di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa (16/4).

Dalam keputusan Dewan hakim tertanggal (16/4) yang ditandatangani KH. Fuad Wahab dan Badruzzaman M. Yunus terpilih 6 peserta putra dan putri yang akan masuk semi final. Official MTQ kafilah Kota Bekasi, Siti Inayatillah menjelaskan, khusus untuk MMQ dan Fahmil akan ada babak semi Final. Untuk cabang MMQ, dalam semifinal peserta akan diminta kembali menulis dengan tema berbeda. Hasilnya akan dipilih tiga peserta untuk maju ke meja final dan mempresentasikan hasil tulisannya.

Rayhan demikian peserta MMQ Kafilah Kota Bekasi ini kerap disapa, merasa malu dan kecewa. Meski demikian Rayhan tetap semangat dan akan terus menulis. Dalam MMQ kemarin Rayhan mengambil tema pengajaran Agama dalam keluarga dan implikasinya terhadap kemakmuran Negeri. Dalam makalahnya, Rayhan menjelaskan tentang pentingnya pengajaran agama dalam keluarga. Pengajaran agama yang baik, menurut Rayhan akan memberi implikasi yang baik juga terhadap kemakmuran negeri.

“Ketika Pengajaran Agama dilakukan dengan baik, maka akan lahir sebuah tatanan masyarakat yang bertaqwa,” Tulisnya dalam Makalah.

Berbeda dengan Rayhan, Lutfiyah, gadis berusia 22 tahun dan tidak berencana menikah dalam waktu dekat ini mengambil tema revolusi mental dalam perspektif Al Quran. Upi, demikian ia kerap disapa membuat judul makalahnya dengan judul Zakat produktif sebagai manifestasi dari revolusi mental. Kita ketahui Zakat produktif itu adalah zakat yang diberikan kepada mustahiqnya dalam bentuk yang bukan konsumtif tetapi bersifat produktif. Arti Produktif disini adalah zakat itu dikasih kepada mustahiq bukan untuk dikonsumsi namun untuk dikembangkan lagi. Dengan begitu, para mustahiq ini akan memiliki mental usaha bukan sekedar menerima.

“Disinilah adanya revolusi mentalnya, dengan memberi zakat produktif akan membuat mustahiq dapat mandiri dan tidak melulu menerima,” Ujar gadis yang kini mengabdi di Pesantren Darussunnah asuhan Kyai Ali Mustafa Yakub, Ciputat.

Menanggapi soal gagalnya tim MMQ pada semi final, Upi menyatakan dirinya baik-baik saja. Bagi upi masuk menjadi kontingen dari Kota Bekasi di tingkat Provinsi merupakan kebanggaan, apalagi dirinya dan juga Rayhan sama-sama baru pertama kali masuk di tingkat Provinsi.

"Nggak kapok lah, saya nggak kapok menulis, kalau buat menulis akan saya lakukan sepanjang hidup saya,” Ujar Upi Optimis.

 

Kontributor : Evi Agustin

Editor : Nunik


Berita Terbaru